GEJALA ALERGI DAN PENCEGAHANNYA

Alergi dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Reaksi alergi timbul setelah beberapa kali terpapar dengan alergan (bahan/senyawa penyebab alergi). Keadaan dimana seseorang menjadi sangat rentan terhadap bahan/senyawa yang belum tentu menimbulkan gangguan pada orang lain.
Jenis Alergi:

Alergi Rintis (Radang Hidung)

Alergi Rinitis adalah peradangan rongga hidung yang disebabkan oleh reaksi alergi. Sering terjadi pada

semua umur, yang disebabkan oleh factor keturunan. Orang yang sering terserang menyebabkan bersin-bersin.

Gejalanya:

Bersin-bersin, hidung berair, pilek dan pada beberapa kasus dapat menyebabkan mata merah dan berair.
Hidung tersumbat.

Penyebabnya:

Rangsangan terhadap debu, serbuk, asap rokok, parfum, rambut, bulu binatang, jenis binatang, jenis makanan tertentu dan perubahan udara maupun cuaca. Reaksinya timbul peradangan dan pengeluaran cairan yang berlebihan baik pada hidung maupun mata.

Alergi Kulit/Radang Kulit (Eksema/Demartitis)

Alergi kulit adalah suatu reaksi alergi berupa gatal/ruam pada kulit, juga disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyakit ini tidak menular, tetapi cenderung diturunkan dalam keluarga.

Gejalanya:

Kumpulan lepuhan berwarna merah diatas kulit, kemudian pecah dan mengeluarkan cairan yang gatal. Bila cairan itu mongering, menyebabkan kulit bersisik dan sangat gatal sekali.

Penyebabnya:

Alergi pada kulit sangat rentan yang mungkin dicetuskan oleh bahan/senyawa mulai dari kosmetik, detergen, sabun mandi, perhiasan imitasi, kain yang kasar dan pakaian yang lembab atau yang terlalu ketat yang dapat menimbulkan gatal atau makanan tertentu.
Pencegahan Alergi:

Hindari kontak langsung dengan bahan/senyawa yang membuat iritasi pada kulit, jangan digaruk jika gatal dan perhatikan penyebab timbulnya reaksi alergi.
Gejala Alergi:

Tergantung pada bagian tubuh yang terserang, misalnya:

Mata merah, bengkak dan berair.
Hidung mengeluarkan banyak lender, bersin dan lainnya.
Saluran nafas berlendir, sesak nafas, batuk, nafas bunyi dan asma.
Lambung/usus halus lebih aktif sehingga terjadi gerakan peristaltic yang berlebih menyebabkan diare atau kolik pada perut.
Persendian sakit, nyeri, kemerahan, bengkak.
Kulit bercak merah atau timbul biduran disertai gatal.