MY STORE

Tuesday 21 June 2011

GLIKOLISIS ANAEROB

Respirasi anaerobik adalah proses degradasi molekul organik untuk menghasilkan ATP
tanpa bantuan oksigen.Banyak organisme prokariot dan protista tetap bertahan hidup
tanpa oksigen.Mereka membuat ATP dengan menggunakan reaksi anaerobik,yaitu
fermentasi (transpor elektron anaerobik).Sebagian dari sel kita juga menggunakan jalur
anaerobik untuk periode pendek tertentu pada saat sel-sel tersebut tidak memperoleh
suplai oksigen yang cukup.Namun respirasi anerobik hanya menghasilkan molekul 2
ATP saja. Fermentasi anaerobik terbagi dua, yaitu fermentasi laktat dan fermentasi alkoholik.
Jalur anaerob atau jalur fermentasi yaitu jalur metabolisme yang tidak membutuhkan oksigen. Organisme yang menggunakan jalur fermentasi adalah sel apa saja yang terdedah dalam kondisi kekurangan atau bahkan tanpa oksigen, bisa bakteri, protista lain yang hidup dalam perut hewan, makanan kaleng, bahkan sel otot kita melakukan jalur anaerob ini. Glikolisis juga adalah tahap pertama reaksi jalur anaerob. Dalam anaerob, glukosa juga dipecah menjadi dua molekul piruvat, nettonya terbentukdua NADH dan dua ATP, tetapi reaksi anaerob tidak memecah glukosa menjadi CO2 dan air sepenuhnya, dan jalur anaerob tidak menghasilkan energi ATP lagi selain yang hasil tahap glikolisis.
Tahap terakhir atau finalnya hanya menghasilkan koenzim NAD+ yang penting untuk proses jalur anaerob. Perhatikan Gambar 2.9 Hasil energi jalur anaerob memang kecil, tetapi itu cukup untuk organisme sel tunggal anaerob. Bahkan dalam kondisi stress jalur anaerob juga terbukti cukup menyediakan energi yang diperlukan bagi sel hewan yang terdedah dalam kondisi anaerob atau kekurangan oksigen. Contoh klasik adalah apabila pada atlit lari cepat, untuk pemenuhan energi yang cepat dan segera untuk lari cepat, sel otot atlit tersebut melakukan fermentasi laktat. Jalur fermentasi alkohol, adalah jalur lain respirasi anaerob. Dalam jalur ini masing-masing molekul pirivat hasil tahap glikolisis disusun menjadi senyawa intermedier yang disebut asetildehid. Bila molekul asetildehid ini menerima hidrogen dan elektron dari NADH, maka akan diuabh menjadi etanol, yaitu produk akhir jalur ini. Yeast, organisme sel tunggal eukariot fungi menggunakan jalur anaerob fermentasi alkohol ini. Ingat adonan roti? Itulah kerja organisme ini, yang memetabolisme gula dengan mengeluarkan CO2 yang mengembangkan adonan roti. Pabrik bir dan anggur juga memanfaatkan organisme yang menempuh jalur fermentasi alkohol ini. Ada lagi jalur penghasil energi yang bukan respirasi aerob dan bukan fermentasi, dan khususnya yang dilakukan bakteri. Jalur yang sangat tidak umum ini mempengaruhi siklus global akan sulfur, nitrogen, dan elemen vitasl lain dan mempengaruhi ketersediaan nutrisi organisme disebut jalur transport elektron anaerob.
Transport elektron secara anaerob adalah jalur yang umum dilakukan oleh beberapa bakteri. Elektron dipisahkan dari komponen organik dan dikirim ke sistem transport yang terdapat dalam plasma membran. Energi yang dihasilkan akibat proses ini sangat bervariasi. Suatu komponen inorganik dalam lingkungan seringkali merupakan penangkap elektron terakhir. Contohnya, bakteri anaerob tertentu yang hidup di tanah berlumpur basah memisahkan elektron dari suatu atau beberapa komponen dan membuangnya ke gugus sulfat (SO4), menghasilkan H2S yang berbau. Jadi dalam transport elektron anaerob, senyawa inorganik, bukan oksigen adalah penangkap elektron terakhir. fotosintesis adalah proses bagaimana tanaman membuat molekul makanan dengan menggunakan sinar matahari dari bahan dasar karbon dioksida dan air.
Proses ini merupakan jalur utama metabolisme yang membutuhkan energy Energi untuk proses ini diperoleh dari energi matahari yang di dalam proses fotosintesis diubah menjadi energi bentuk lain (ATP) dan selanjutnya energi ATP diubah atau digunakan untuk sintesis komponen organikProses tersebut terjadi di dalam organel kloroplast, pada sel tanaman yang disebut mesofil yaitu jaringan hijau di bagian dalam daunPersamaan sebagai penyederhanaan proses fotosintesis yang sebenarnya kompleks.6CO2 + 12H2O + energi sinar matahari  C6H12O6 + 6H2O + 6O2Dalam proses fotosintesis ada dua tahapan, di mana masing-masing tahap terdiri atas beberapa langkahTahap pertama disebut reaksi sinar, yaitu reaksi perubahan energi matahari menjadi energi kimia dengan menghasilkan oksigen sebagai hasil sampingnya.
Tahap pertama fotosintesis adalah langkah-langkah penyerapan energi matahari oleh klorofil dan perubahannya menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan NADH dan terjadi pada membran bagian dalam, yaitu sistem membran tylakoid. Langkah tahap reaksi yang tergantung adanya sinar ini (karenanya disebut reaksi sinar) ada tiga langkah, yaitu:
1. langkah pertama penyerapan energi matahari oleh pigmen dan menghasilkan elektron;
2. langkah kedua adalah pemindahan elektron dan hidrogen menghasilkan ATP dan NADPH;
3. langkah ketiga, pigmen yang memberikan elektron pada langkah pertama memperoleh atau mengambil elektron kembali.
Terjadi perombakan glukosamenjadi asam piruvat dalamsitosol secara anaerob. Pada kondisi anaerob,piruvat direduksi menjadilaktat di dalam hampir semua jaringan padahewan, tumbuhan danmanusi
Persa maan keseluruhanglikolisis anaerob dibeberapa organisme:Glukosa + 2 ADP + 22 laktat + 2 H+2 ATP + 2 H2O
















Metabolisme merupakan proses biokimia di dalam organisme. Metabolisme biasanya terdiri atas tahapan-tahapan yang melibatkan enzim. Metabolisme mencakup sintesis dan penguraian makanan di dalam tubuh secara kompleks. Untuk melakukan metabolisme, pada mikroorganisme membutuhkan sumber energi berupa karbohidrat, protein, lemak, mineral dan zat-zat gizi yang terdapat dalam bahan pangan. Dalam proses fermentasi tampaknya mikroorganisme pertama kali akan menyerang karbohidrat, kemudian protein dan selanjutnya lemak. Bahkan terjadi tingkatan penyerangan terhadap karbohidrat yaitu terhadap gula, kemudian alkohol. Baru setelah itu terhadap asam.

Metabolisme adalah suatu proses reaksi kimia yang terjadi di dalam makhluk hidup, mulai dari makhluk bersel satu yang sangat sederhana seperti bakteri, jamur, tumbuhan, hewan sampai manusia. Di dalam proses ini makhluk hidup mendapat, mengubah, dan memakai senyawa kimia dari sekitarnya untuk kelangsungan hidupnya. Kelangsungan reaksi kimia di dalam metabolisme dari permulaan sampai ke suatu hasil akhir disebut jalur metabolisme. (pathway). Senyawa yang terbentuk selama jalur metabolisme berlangsung disebut senyawa antara (intermediate).

Metabolisme meliputi proses sintesis (anabolisme) dan proses penguraian (katabolisme) senyawa atau komponen di dalam sel hidup. Melalui jalur anabolisme terbentuk senyawa. Diperlukan sejumlah energi supaya proses anabolisme terjadi. Reaksi kimia yang terjadi meliputi sintesis dari ikatan .C-C- (sintesa asam lemak), ikatan .CO-N- (sintesa protein), ikatan C-N- (sintesis urea), dan ikatan .C-O- (sintesa trigliserida) memerlukan energi. Unsur kimia dan senyawa digunakan untuk membentuk senyawa baru yang lebih besar.

Sebaliknya melaui jalur katabolisme akan terjadi penguraian senyawa menjadi komponen yang lebih kecil. Misalnya, katabolisme glukosa akan terurai menjadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Di dalam proses katabolisme sejumlah energi dilepaskan; sebagian dipakai oleh sel dan sisanya hilang sebagai panas. Produksi energi untuk keperluan sel terjadi dalam tiga tahap;
a. molekul-molekul besar komponen makanan seperti protein, pati, lemak dipecah selama proses pencernaan dan penyerapan menjadi molekul-molekul yang lebih kecil seperti asam amino, monosakarida dan asam lemak
b. sebagian besar molekul-molekul yang lebih sederhana ini selanjutnya diuraikan menjadi senyawa antara (intermediate) yang terdiri dari dua atom karbon yakni asam asetat (CH3COOH), dan
c. asam asetat dipecah menjadi air dan karbon dioksida.

Elektron dan ion hidrogen yang dilepaskan selama proses metabolisme ini disumbangkan ke atom oksigen membentuk air. Sebahagian energi yang dihasilkan di dalam proses katabolisme ini memicu sintesa adenosin triphosphat (ATP). ATP adalah energi di dalam suatu bentuk yang digunakan sel.( Simanjuntak dan Silalahi, 2003 )

1. Karbohidrat
Karbohidrat yang juga disebut gula, merupakan produk primer fotosintesis dan juga merupakan sumber energy utama untuk system kehidupan. Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksialaldehid atau polihidroksiketon dan derivatnya. Suatu karbohidrat merupakan suatu aldehid (-CHO ) jika oksigen karbonil berkaitan dengan suatu atom karbon terminal, dan suatu keton (=C=0 ) jika oksigen karbonil berkaitan dengan deoksi dan amino. Dalam alam, karbohidrat terdapat sebagai monosakarida ( gula individual dan sederhana ), oligosakarida, dan polisakarida. Oligosakarida umumnya didefinisikan sebagai suatu molekul yang mengandung dua hingga sepuluh unit monosakarida, beberapa di antaranya mempunyai berat molekul beberapa juta. .( Armstrong, 1995 ).

Karbohidrat atau sakarida adalah polisakarida aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa yang dihidrolisis dari keduanya. Unsur utama penyusun karbohirat adalah karbon, hydrogen dan oksigen.

Karbohidrat merupakan pusat metabolisme tanaman hijau dan organisme fotosintetik lain yang menggunakan energy matahari untuk melakukan pembentukan karbohidrat, karbohidrat yang terdapat dalam bentuk pati dan gula berfungsi sebagai bagian utama energy yang dikonsumsi oleh kebanyakan organisme dimuka bumi ini. Sebagai pati dan glikogen, karbohidrat berfungsi sebagai penyedia sementara glukosa. Karbohidrat dapat berfungsi juga sebagai penyangga di dalam dinding sel bakteri dan tanaman serta pada jaringan pengikat dan dinding sel organisme hewan. Karbohidrat jenis lain dapat berfungsi sebagai pelumas sendi kerangka, sebagai perekat diantara sel, dan senyawa pemberi spesifitas biologi pada permukaan sel hewan.

Sifat kimia karbohidrat berhubungan erat dengan gugus fungsi yang dimilikinya, seperti gugus –OH, gugus aldehida dan gugus keton. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai sifat dapat mereduksi bebas dalam molekul karbohidrat.sifat ini dapat digunakan untuk identifikasi karbohidrat dan tampak pada reaksi reduksi ion-ion logam misalnyaa ion Cu++ dan ion Ag+.

Metabolisme karbohidrat seperti halnya metabolisme lainnya terdiri dari reaksi katabolisme dan anabolisme. Tujuan katabolisme karbohidrat adalah untuk mendapatkan energy yang tersimpan dalam senyawanya. Energy yang dihadilkan biasanya tersimpan lagi dalam senyawa energy tinggi sebelum digunakan. Sementara anabolisme karbohidrat bertujuan untuk memasok karbohidrat pada makhluk hidup sebagai salah satu nutrient utama yang dibuat dari senyawa-senyawa yang amat sederhana seperti CO2 atau senyawa lainnya. ( Abdul Hamid, 2001

Adapun Fungsi Karbohidrat yaitu
1. Sumber Energi
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyakdi dapat di alam dan harganya relatif murah. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkalori. Sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera; sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak. Seseorang yang memakan karbohidrat dalam jumlah berlebihan akan menjadi gemuk.
2. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
Karbohidrat memberi rasa manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Gula tidak mempunyai rasa manis yang sama. Fruktosa adalag gula yang paling manis. Bila tingkat kemanisan sakarosa diberi nilai 1, maka tingkat kemanisan fruktosa adalah 1,7; glukosa 0,7; maltosa 0,4; laktosa 0,2.
3. Penghemat Protein
Bila karbohidrat makanan tidak mencukupi, maka protein akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi, dengan mengalahkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Sebaliknya, bila karbohidrat makanan mencukupi, protein terutama akan digunakan sebagai zat pembangun.
4. Pengatur Metabolisme Lemak
Karbohidrat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna, sehingga menghasilkan bahan-bahan keton berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat. Bahan-bahan ini dibentuk menyebabkan ketidakseimbangan natrium dan dehidrasi. pH cairan menurun. Keadaan ini menimbulkan ketosis atau asidosis yang dapat merugikan tubuh.
5. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat membantu pengeluaran feses dengan cara emngatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses. Selulosa dalam serat makanan mengatur peristaltik usus.
Serat makanan mencegah kegemukan, konstipasi, hemoroid, penyakit-penyakit divertikulosis, kanker usus besar, penyakiut diabetes mellitus, dan jantung koroner yang berkaitan dengan kadar kolesterol darah tinggi. Laktosa dalam susu membantu absorpsi kalsium. Laktosa lebih lama tinggal dalam saluran cerna, sehingga menyebabkan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan.

a. Monosakarida
Monosakarida diidentifikasi melalui jumlah atom karbon yang dikandungnya dan melalui gugusan karbonil fungsionalnya, yaitu aldose jika merupakan suatu aldehid dan ketose jika suatu keton. Karbohidrat terkecil lazim dianggap merupakan suatu gula tiga karbon, gliseraldehid ( suatu aldotriase ) dan dehidroksiaseton ( ketotriose ). Glukosa ( juga disebut dekstrosa ) merupakan senyawa organik paling relevan di alam dan merupakan suatu aldoheksosa yang mengandung empat karbon asimetrik.( Armstrong, 1995 ).

Monosakarida merupakan senyawa karbohidrat yang paling sederhana yang tidak dapat dihirolisis lagi. Beberapa molekul monosakarida mengandung unsur nitrogen dan sulfur. Monosakarida mempunyai rumus kimia (CH20)n dimana n=3 atau turunan aldehida, maka monosakarida ini disebut aldosa. Dan bila gugusnya merupakan turunan keton maka monosakaridaa tersebut dinamakan ketosa. Monosakarida aldosa yang paling sederhana adalah gliseraldehida. Sedangkan monosakarida ketosa yang paling sederhana adalah dihidroksiaseton.

Kedua monosakarida sederhana tersebut masing-masing mempunyai 3 atom karbon (triosa). Monosakarida lain mempunyai 4 atom karbon (tetrosa), 5 atom karbon (pentose), 6 atom karbon (heksosa). Heksos, zat manis dan berbentuk kristalin, adalah salah satu monosakarida terpenting. Beberapa contoh heksosa sehari-hari adalah : gula tebu, gandum, gula susu, pati, dan selulosa. Pentose yang umum adalah ribose yaitu salah satu unit penyusun nukleotida asam nukleat. Kelompok aldoheksosa penting misalnya glukosa (dekstrosa, gula anggur, gula darah ). Fungsi utama glukosa adalah sumber energi dalam sel hidup. Di alam glukosa banyak terdapat dalam buah-buahaan dan madu lebah. Monosakarida ini mengandung lima gugus hidroksil dan sebuah gugus aldehida yang dilekatkan pada enam rantai karbon.

Senyawa kelompok ketoheksosa misalnya fruktosa (levulosa, gula buah). Fruktosa mengandung 5 gugus hidroksi dan gugus karbonil keton pada C-2 dari rantaai enam- karbon. Molekul ini kebanyakan juga berada dalam benuk siklik. ( Abdul Hamid, 2001 )

b. Polisakarida
Polisakarida merupakan karbohidrat bentuk polimer dari satuan monosakarida yang sangat panjang. Polisakarida berfungsi sebagai : bahan bangunan, bahan makanan, dan sebagai zat spesifik. Contoh polisakarida bahan bangunan adalah selulosa yang memberikan kekuatan pada kayu dan dahan bagi tumbuhan, dan kitin, komponen struktrur kerangka luar serangga. Polisakarida nutrisi yang lazim adalah pati (starch pada padi dan kentang) dan glikogen pada hewan. Contoh polisakarida zat spesifik adalah heparin yang berfungsi mencegah koagulasi darah. ( Abdul Hamid, 2001 )

2. Glukosa
Dinamakan juga dekstrosa atau gula anggur, terdapat luas di alam dalam jumlah sedikit, yaitu di dalam sayur, buah, sirup jagung, sari pohon, dan bersamaan dengan fruktosa dalam madu. Glukosa memegang peranan sangat penting dalam ilmu gizi. Glukosa merupakan hasil akhir pencernaan pati, sukrosa, maltosa, dan laktosa pada hewan dan manusia. Dalam proses metabolisme, glukosa merupakan bentuk karbohidrat yang beredar di dalam tubuh dan di dalam sel merupakan sumber energy. (http://trimanjuniarso.files.wordpress.com/2008/04/biokimia-karbohidrat.doc -)

Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.

Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.

Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi. Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim. Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasi akut seperti diabetes, kebutaan, gagal ginjal, dan kerusakan saraf periferal (‘’peripheral neuropathy’’), kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.

Dalam respirasi, melalui serangkaian reaksi terkatalisis enzim, glukosa teroksidasi hingga akhirnya membentuk karbon dioksida dan air, menghasilkan energi, terutama dalam bentuk ATP. Sebelum digunakan, glukosa dipecah dari polisakarida.
Glukosa dan fruktosa diikat secara kimiawi menjadi sukrosa. Pati, selulosa, dan glikogen merupakan polimer glukosa umum polisakarida. Glukosa dapat disintesis dari :
1. sebagai hasil fotosintesis pada tumbuhan dan beberapa prokariota.
2. terbentuk dalam hati dan otot rangka dari pemecahan simpanan glikogen (polimer glukosa).
3. disintesis dalam hati dan ginjal dari zat antara melalui proses yang disebut glukoneogenesis.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan 4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.

Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.( http://id.wikipedia.org )

3. Laktosa
Disebut juga gula susu, hanya terdapat dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa. Kekurangan laktase ini menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. Laktosa yang tidak dicerna tidak dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pencernaan. Hal ini mempengaruhi jenis mikroorgnaisme yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang perut, dan diare. Ketidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak terjadi pada orang tua. Laktosa adalah gula yang rasanya paling tidak manis (seperenam manis glukosa) dan lebih sukar larut daripada disakarida lain.


4. Galaktosa
Galaktosa dibentuk dari hidrolisis disakarida laktosa, yaitu suatu gula susu dalam usus. Galaktosa mudah diubah menjadi glukosa dalam hati. Kemampuan hati untuk menyelesaikan perubahan dimana galaktosa diubah menjadi glukosa dapat dipakai sebgai test fungsi hati.

Pada reaksi pertama, galaktosa mengalami fosforilase dengan bantuan galaktokinase, memakai ATP sebagai donor fosfat. Hasilnya yaitu galaktosa-1 – fosfat, bereaksi dengan uridin difosfat glukosa ( UDPG ) membentuk uridin difosfat galaktosa dan glukosa 1-fosfat. Pada rekasi 2 dikatalisis oleh enzim galaktose 1-fosfat uridil transferase, galaktosa dipindahkan pada posisi UDPG, menggantikan glukosa. Perubahan galaktosa menjadi glukosa terjadi pada rekasi 3 dalam reaksi nukleotida yang mengandung galaktosa dikatalisis oleh epimerase.hasilnya adalah uridin difosfat glukosa. Empimerisasi mungkin diikuti oksidasi dan reduksi pada karbon 4 dengan NAD sebagai koenzim. Akhirnya ( Reaksi 4 ), glukosa dilepaskan dari UDPG sebagai glukosa 1-fosfat, mungkin setelah bergabung ke dalam glikogen diikuti oleh fosforilisis.
Reaksi 3 sangat reversible, dengan cara ini glukosa dapat diubah menjadi galaktosa, sehingga bentuk “ preformed “ galaktosa tidak penting dalam makanan. Galaktosa diperlukan tubuh tidak hanya dalam pembentukan susu tetapi juga sebagai unsure glikolipid (serebrosida), kondromukoid, dan mukoprotein.

Galaktokinase adalah enzim yang dapat menyesuaikan diri, aktivitasnya meningkat pada pemberian galaktosa. Binatang muda menunjukan aktivitas yang lebih tinggi daripada dewasa. Pada sintesa laktosa pada kelenjar susu, glukosa diubah menjadi UDP-galaktosa oleh enzim tersebut. UDP-galaktosa berkondensasi dengan glukosa membentuk laktosa, dikatalis oleh laktosa sintesa.

1 comment:

indirayunita said...

Ini referensix apa? Mungkin sebaiknya disertai referensi yang jelas.

Cara Mempercepat Koneksi Modem

Mungkin banyak diantara sobat neamer yang sering jengkel dengan koneksi internet yang dipakai, apalagi yang memakai modem. mulai dari ko...